Manasik Haji, Latih Anak Menunaikan Rukun Islam Ke 5

Rabu, 15 November 2017

Haji adalah rukun islam ke 5 dan wajib dilakukan bagi yang mampu. Mengunjungi tanah suci Makkah tentu menjadi impian setiap muslim karena disana merupakan kiblat dari seluruh umat muslin di dunia. Haji menjadi ibadah yang begitu spesial karena selain jarak juga memerlukan kekuatan fisik yang baik agar seluruh kegiatan haji terlaksana.

Mengenalkan anak mengikuti program manasik haji di sekolah merupakan satu letupan semangat. Dengan program ini diharapkan anak dapat mengetahui langkah-langkah yang dilakukan dalam ibadah haji. Selain itu semangat untuk pergi ke tanah suci menjadi lebih kuat baik yang dirasakan oleh orang tua dan juga anak.

Meskipun sifatnya hanya sebagai pengenalan namun setiap anak benar-benar dibekali pengetahuan dasar tentang tata cara berhaji. Diawali dengan niat, berpakaian ihram, mengenakan tanda pengenal sampai rukun dan sunnah dalam ibadah haji. Apasajakah yang diajarkan oleh sekolah mengenai program haji? berikut penjelasannya.


Tata Cara Melakukan Ibadah Haji
Rukun Ibadah Haji
Rukun ibadah haji ada 6 yaitu:

Niat dan berpakaian ihram. Niat disini dimaksudkan agar setiap orang yang berhaji harus berniat benar-benar karena Allah dan tidak ada paksaan atau karena ada sebab lain. Di sini anak-anak di latih untuk melakukan sesuatu hanya ingin mengharap ridha Allah dan bukan yang lain.

Kemudian berpakaian ihram. Pakaian ihram untuk laki-laki dan perempuan berbeda. Pakaian ihram untuk anak lelaki berupa kain putih yang menyelimuti aurat dari pusat hingga kaki dan satu helai kain lagi untuk menutupi dada. 

Sedangkan untuk anak perempuan berupa baju syari dan mukena. Karena sifatnya masih latihan maka anak-anak lelaki boleh memakai baju kemudian dililit kain ihram asalkan semua berwarna putih.

Makna ihram sendiri dalam ibadah haji adalah terlarang atau tercegah. Terlarang artinya selama berhaji seseorang itu dilarang berkata kasar, berkelaluan kasar, menikah, jima' dan lain-lain yang menggugurkan ibadah haji.


Thawaf yaitu kegiatan mengelilingi ka'bah sebanyak 7 kali. Pada putaran 1-3 disarankan untuk berlari-lari kecil sedangkan dari putaran 4-7 berjalan seperti biasa.

Sa'i adalah rukun haji yang ketiga yaitu berlari-lari dari bukit safa ke marwa. Disini anak-anak diajarkan untuk berusaha dalam hidupnya. 

Seperti kisah sa'i yang dilakukan Siti Hajar ketika dulu ia berlari-lari mencari air untuk dirinya dan anaknya Ismail. Sa'i memiliki makna yang dalam untuk proses ikhtiar dan pencarian jati diri kemudian berpasrah pada kehendak Allah. 

Ketika ikhtiar dan do'a dilakukan maka disitulah rahmat Allah turun berupa air yang memancar dari tumit kaki Ismail yang kemudian dikenal dengan nama air zam-zam yang kekal hingga hari ini.

Wukuf merupakan puncak ibadah haji yang dilaksanakan di Padang Arafah pada tanggal 9 djulhijah dimulai sejak matahari sudah bergeser dari tengah hari. 

Karena dilaksanakan pada tengah hari kebanyakan anak mengeluh karena panas. Disini para guru mengambil alih untuk menenangkan anak murid sembari memberi pengertian bahwa ibadah wukuf sangat penting. Karena disini merupakan proses penyerahan diri seutuhnya pada Allah dan mengakui bahwa hanya Allah lah zat yang maha berkuasa atas tiap-tiap yang ada dilangit dan bumi.

Tahalul di simbolkan dengan menggunting 3 helai rambut. Maksud dari tahalul itu sendiri adalah dihalalkan atau dibolehkan bagi seorang jamaah dari pantangan atau larangan ihram.

Tertib artinya menjalankan ibadah haji secara beruturan dan tidak boleh dilompat-lompat karena bila ada yang tertinggal maka ibadah haji menjadi batal.

Manasik haji yang dilakukan di sekolah Azam biasanya diadakan di lapangan purna MTQ Idrus Tintin sebab lapangan tersebut luas sehingga semua anak dapat mengikuti kegiatan ini dengan teratur. Sedari pagi anak-anak akan dikumpulkan berdasarkan sekolahnya masing-masing. 

Diawali dengan pembukaan manasik oleh panitia kemudian masing-masing sekolah bergiliran mengerjakan manasik haji. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan setiap tahun dan diikuti sedikitnya oleh 1000-1500 anak dari berbagai sekolah baik itu TK maupun RA.

Dengan kegiatan manasik haji sebagai salah satu program rutin sekolah diharapkan kelak anak-anak berusaha untuk benar-benar menunaikan ibadah haji yang sesungguhnya.




Post Comment
Posting Komentar