Featured Posts Slider

Tampilkan postingan dengan label parenting. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label parenting. Tampilkan semua postingan

Coklat, Makanan yang Paling Digemari Anak-Anak

Kamis, 18 Januari 2018
Ada kelembutan dan ketegasan dalam pahit dan manisnya coklat


makanan kesukaan anak
pixabay
Azam paling suka dengan coklat. Sangkin sukanya kalau boleh nasi pun berwarna coklat. Setiap melihat makanan yang ada coklat atau berwarna coklat ia selalu antusias ingin mencicipi. Entah itu kue, muffin, brownies, snack, roti dll yang penting coklat. Menurutnya coklat itu enak. Ada pahit dan manis yang dirasakan bersamaan.

Ngomongin soal coklat dan kesukaan Azam memamah coklat mungkin karena saya juga suka coklat. Hanya saja karena tahu kalau kebanyakan ngga bagus untuk body jadi ya ditahan deh. Tapi ini tidak berlaku untuk Azam. Biarpun sudah dibilangi jangan banyak-banyak ntar giginya bolong loh. Cuek aja dia mah.


Eh bener ngga sih kalau coklat bisa bikin gigi bolong?
Faktanya coklat hanya memiliki kandungan gula sekitar 48 gram saja. Dan 545 kalori. Coklat merupakan buah yang awalnya ada di Mesoamerika. Mereka menjadikan coklat bukan untuk dimakan tapi diminum. Lama-lama produksi coklat semakin meningkat dan digunakan ke berbagai jenis makanan. Untuk menjadi sebuah makanan atau minuman tentu diperlukan bahan lainnya seperti gula. Kandungan gula yang tinggi dalam coklat inilah yang menyebabkan gigi bolong. Jadi bukan karena coklatnya ya.


Manfaat coklat bisa bikin happy, benarkah?
Yup, fakta menarik lain dari coklat adalah ia mampu merangsang hormon dopamin yang dapat memperbaiki mood seseorang. Ngga heran kalau orang pada suka jika diberi hadiah coklat. Belum juga di makan. Baru dilihat aja sudah seneng. Hebat banget daya rangsang dari coklat ini.

Batasan mengkonsumsi coklat.
Meskipun bisa bikin suasana hati jadi lebih baik, bukan berarti boleh sering-sering makan coklat dalam jumlah banyak ya. Seenak apapun kalau udah kebanyakan, eneg juga kan. Biasakan membatasi coklat setidaknya seminggu 3 kali masih okelah. Tapi kalau setiap hari makan coklat trus makannya sampe 250gr setiap hari ya gendut juga ntar. Ingat loh dalam makanan yang terbuat dari coklat banyak kandungan gulanya. Kecuali jika kamu suka makan coklat pure yang notabene pahit banget ya. 

Azam pernah tuh makan coklat pure yang ampun deh pahit.. Dia yang biasanya exited sama coklat langsung udah di gigitan pertama. hahahahha mamaknya ngikik.

Dalam banyak-banyak makanan yang terbuat dari coklat Azam paling suka sama brownies coklat. Selain nyoklat banget brownies memiliki tekstur soft di dalam dry di luar jadi mudah digenggam. Saya juga suka brownies soalnya bikinnya mudah. Kayak kemarin nih kita coba nikin brownies berdua eh bertiga ding bareng kakak sepupunya yang lagi liburan di rumah kami. 

Awalnya pingin bikin brownies yang soft dan kalau bisa yang melted jadi meleleh di tengah ketika digigit. Eh karena salah dikit... aja (gas abis, Bo) akhirnya si brownies jadi dry banget sampai luarnya keras tapi syukurlah masih tetep soft sedikit di dalam. :D....

Membuat cake semacam ini memang tricky sih menurutku. Salah adon sedikit aja udah ngambek. Salah ukuran sedikit aja udah merajuk. Sensi gitulah. Berbeda kalau kita masak makanan yang yah.. masih bisa diutak-atik kalau ada kesalahan dalam bahan dan rasa. 

Pinginnya sih  nulis resep tapi ini postingan sudah panjang banget kayaknya ya... Okelah next post saya tulis resepnya ya... semoga bisa dipraktekkin bareng anak-anak ya, Bu.

Tingkatkan Kecerdasan Emosional Anak Dengan Permainan Tradisional

Selasa, 16 Januari 2018
Permainan tradisional kini semakin ditinggalkan tidak hanya di kota tapi juga hampir di pelosok desa. Pesona gawai memang sangat sulit dihindari dengan segala fitur permainan dan berbagai aplikasi sosial medianya membuat anak-anak terbuai. Sulitnya mengalihkan perhatian dari gawai ini banyak membuat orang tua pusing dengan tingkah pola kids jaman now ini. Jika dulu orang tua berteriak-teriak menyuruh anaknya pulang kini orang tua berteriak menyuruh anaknya bermain diluar.

Pe er bagi orang tua zaman now semakin kompleks mengingat bahaya gawai semakin memprihatinkan. Sebenarnya orang tua bisa mengalihkan anak-anak dari gawai dengan aktif mengajaknya bermain keluar rumah. Jika dulu anak-anak akan aman bermain bersama teman kini tidak bisa dipungkiri bahaya diluar rumah juga tidak kalah mengerikannya. Jadi perlu ditemani. 

Untuk membuat suasana bermain semain seru ibu bisa berkolaborasi dengan orang tua lain untuk mengajak anak bermain permainan tradisional. Meskipun terlihat seperti jaman old namun permainan tradisional memberi banyak manfaat. Apa saja jenis permainan yang bisa meningkatkan kecerdasan emosional pada anak. Simak yuk, Bu.

permainan tradisional
google
Main Engklek/taplak
Permainan ini kelihatannya sederhana hanya melompat-lompat saja namun nyatanya tidak seperti itu. Engklek berasal dari bahasa Jawa. Jenis permainan ini dapat meningkatkan motorik dan kekuatan fisik anak. Ketika melompat dia akan belajar tentang keseimbangan dan ketelitian saat melempar batu. Gerakan kaki dan tangan akan membuat tubuhnya bergerak aktif dan berkeringat. Komunikasi aktif dengan temanpun dapat terjalin dua arah.

permainan tradisional
google
Lompat tali
Seperti engklek, lompat tali adalah permainan fisik dimana anak akan melompat melewati tali yang di pegang oleh dua orang temannya. Permainan ini mengajarkan anak untuk teliti mengenai tinggi lompatan dengan batas tali. Hukum fisika sederhana dibutuhkan agar salah satu anggota tubuh tidak mengenai tali.

permainan tradisional
google
Congklak
Satu masa dulu permainan coklak sangat digemari anak-anak. Permainan yang melibatkan dua orang ini terlihat sederhana namun membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Ilmu matematika diperlukan untuk menghitung jumlah biji coklak. Selain itu motorik tangan anak akan terlatih dengan caranya meletakkan satu persatu biji congklak dalam setiap lumbung.

permainan tradisional
google
Patok Lele
Terlihat berbahaya memang tapi seru. Kemampuan menangkap anak lele dapat meningkatkan konsentrasi mata. Karena anak lele harus ditangkap saat dipukul oleh lawan mainnya. Permainan ini bisa dilakukan beramai-ramai agar lebih semarak. Selain itu kemampuang berhitung juga diperlukan karena masing-masing tim harus menghitung dan mengingat jumlah skor yang didapat.

permainan tradisional
google
Bermain bola bekel
Permainan ini menggunakan bola bekel dan kulit kerang sebagai alatnya. Bola akan dilambungkan kemudian secara bersamaan tangan akan mengambil kerang. Begitu seterusnya dengan hitungan dan aturan yang bisa disepakati bersama karena permainan ini dimainkan beramai-ramai hingga 5-6 orang.

Beberapa jenis mainan tradisional lainnya sebenarnya masih banyak. Lima permainan di atas hanya contoh bahwa permainan jaman old tidak kalah seru dan menguji intelegensi kita. Selain itu anak-anak juga diajarkan untuk bertoleransi, berkompetisi sekaligus menambah teman real. Artinya teman yang di dapat tidak semu. 

Jadi permainan tradisional apa sajakah yang masih kamu mainkan hingga saat ini. Share disini yuk.

Tularkan Hobby Jalan-Jalan Pada Anak, Agar Dia Juga Melihat Dunia

Kamis, 26 Januari 2017

“Dunia ini bagaikan buku raksasa. Dan mereka yang tidak melakukan perjalanan, hanya membaca satu halaman saja” -St. Agustine

Ketika pertama kali membaca quote ini apa yang terlintas di fikiran bunda? merasa tertantang? ngga percaya atau malah nyesek. Kalau saya sih sebagai ibunya anak-anak lebih kepada nyesek pakai tarik nafas rasa panjang, huff...

Kenapa harus memikirkan anak-anak? ya karena semasa saya remaja hingga dewasa saya sering jalan-jalan. Bahkan ketika libur sekolah jarang sekali saya ada di rumah. Kebanyakan masa libur saya habiskan dengan kegiatan camping bersama teman-teman. Seru sekali karena disamping nambah teman juga nambah pengetahuan tentang ciri satu daerah tersebut.

Saya dan team sering menuju ke tempat yang jarang di datangi orang lain. Semacam tempat wisata yang belum terjamah. Aliran sungai yang bersih, hutan yang rimbun dan tentu saja kegelapan serta kesunyian yang menyayat kala malam.


Setelah menjadi ibu saya selalu ingin mengajak anak-anak berlibur ke tempat wisata yang niche untuk mereka. Tidak perlu jauh-jauh karena bukan perjalannya yang utama namun kebersamaanlah yang menjadi prioritas. Mengingat kesibukan ayahnya yang padat maka liburan menjadi moment yang ditunggu. Keluarga kami tidak selalu memanfaatkan tanggal merah untuk berlibur. Sering perjalanan liburan kami lakukan saat waktu kerja. Yah, ini karena ayah Azam tidak mau pergi saat tanggal merah, alasannya cuma satu MACET.

Walaupun begitu tidak berarti kami jadi bete, justru jalan-jalan yang dilakukan saat hari kerja memiliki sensasi tersendiri. Jalanan tidak begitu ramai, hotel juga masih banyak kosong dan tentu saja tempat wisata sepi pengunjung. Jadi ketika mengunjungi tempat wisata tersebut, para pedagang sumringah menyambut. Berharap dagangannya dibeli.

Salah satu perjalanan wisata yang kami lakukan saat hari kerja adalah liburan ke Parapat, Sumatera Utara. Liburan ini sepaket dengan mudiknya kami mengunjungi orang tua. Ya, nenek Azam memang tinggal di Medan. Dan siapapun tahu kalau Medan, Sumatera Utara itu memiliki destinasi wisata yang sayang untuk dilewatkan. Jadi ibarat sambil menyelam minum air, mudik sembari mengunjungi tempat wisata.


Perjalanan ke Parapat sebenarnya jauh dari rumah nenek, hampir setengah hari. Tapi kami menyiasatinya dengan menginap satu malam di rumah kakak sepupu ibu di Kab. Sidamanik, Pematang Siantar. Dari sini menuju parapat tidak lama lebih kurang satu jam saja. Jadi bisa lebih menghemat waktu.

Sampai di rumah kakak sepupu kami langsung menuju perkebunan teh yang terhampar sejauh mata memandang. Ya, daerah tempat tinggalnya memang di kawasan kebun teh milik pemerintah. Dan selain kebun teh ternyata ada air terjun Bah Beak yang sedang hits disana. Moment ini tidak kami sia-siakan. Meskipun sudah berpenat lelah selama hampir 5 jam dalam mobil tapi keinginan untuk melihat air terjun tak dapat di bendung.


Azam lagi-lagi yang paling tidak sabaran, ia sangat exited mengikuti semua agenda. Apalagi perjalanan kali ini bersama dengan kakak sepupunya (keponakan ibu) Dini yang sudah lama tidak bertemu. Mereka seperti sepasang kakak adik yang saling menjaga. Turun bukit melalui tangga darurat yang dibuat sepanjang jalan menuju air terjun. Sesampainya di sana tidak kak Dini mandi air terjun bersama ibunya, kakek, dan om Bayu.

Azamnya ikut mandi? tidak. Dia hanya asik main air dari aliran air terjun. Takut lihat air terjun jatuh mengguyur dengan derasnya. Sepulang dari air terjun Bah Beak semuanya terkapar kelelahan. Bagaimana tidak, pendakian anak tangga yang tinggi cukup bikin naik betis. Ibu saja sampai mau pingsan rasanya. Tapi tetap senang, karena ini perjalanan yang seru bersama keluarga di Medan.


Tingkatkan Daya Ingat Anak Dengan Pergi Jalan-Jalan

Selasa, 24 Januari 2017
Rasanya tidak ada orang yang tidak suka pergi berpelesiran melihat daerah selain tempat tinggalnya. Hari libur adalah hari yang di tunggu sebab saat itulah orang akan pergi berjalan-jalan. Berlibur ke tempat wisata atau mengunjungi kota lain ternyata tidak hanya terjadi pada manusia modern saat ini. Ternyata aktifitas jalan-jalan sudah ada tertulis dalam Al-qur'an.

Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, supaya kamu menjalani jalan-jalan yang luas di bumi itu (Q.S 71:19-20). Ayat ini jelas menggambarkan bahwa Allah menyuruh kita untuk pergi berjalan-jalan melihat belahan dunia lainnya. Semua itu hanya karena supaya kita dapat memperlajari dan mensyukuri nikmat Allah berupa alam semesta yang luas.

Aktifitas jalan-jalan bukan hanya digemari oleh orang dewasa namun juga anak-anak. Bahkan anak-anaklah yang paling antusias jika diajak pergi berlibur. Moment pergi berjalan-jalan akan diingat mereka sampai dewasa.


Kegiatan ini juga yang paling digemari Azam, anakku. Hari yang ditetapkan untuk berlibur sangat ditunggu dan dia menjadi tidak sabaran. Sebenarnya bukan tempat tujuannya yang menjadi prioritas namun kebersamaan dengan keluargalah yang lebih penting. Di usia 3 tahun kami sudah mula mengajaknya pergi ke kota lain namun kala itu dia tidak begitu mengingat. Karena memang idealnya membawa anak pergi berlibur adalah usia 5 tahun. Ini bukan kata saya tapi kata pakar parenting tentang bagaimana meningkatkan bonding antara anak dan orang tua.

Hal ini terbukti memang, sebab ketika kami mengajaknya ke Desa Gema, Lipat Kain, Kab Kampar Kiri Hulu, Riau. Azam masih mengingat dengan baik hingga sekarang. Perjalanan menuju desa tersebut tidaklah jauh hanya memakan waktu lebih kurang 2 jam dari rumah. Dengan mengendarai mobil kami berangkat menuju lokasi pada pagi hari pukul 9.00 dan sampai pukul 11.00 Wib.

Sepanjang perjalanan Azam lah yang paling bising dan sering bertanya tentang apa yang menarik di matanya. Seperti sapi yang sedang makan rumput, hamparan sawah dan aliran sungai Kampar yang panjang. Tujuan kami membawanya ke Desa Gema adalah agar ia belajar tentang alam karena aliran sungai Kampar sampai ke desa tersebut. Selain itu ada air terjun yang mengalir di atas bukit dengan rimbunan pohon lebat.

Sesampainya di tempat tujuan hari sudah mulai siang dan matahari terasa menyengat. Kami istirahat sebentar di bawah pohon sambil mencari tempat untuk gelar tikar. Ada 2 mobil keluarga yang ikut ketika itu jadi lumayan ramai. Setelah issoma ( istirahat, salat, makan) kami mulai bergerak menuju ke atas bukit menuju air terjun. Negosiasi dengan penduduk yang memiliki perahu pun terjadi. Untuk menuju ke sumber air terjun harus melewati aliran sungat sekitar 45 menit. Itu sebabnya jasa perahu nelayan dibutuhkan.


Hari yang cerah tidak menyurutkan langkah kami untuk mulai mendaki. Dengan tanpa perencanaan perjalanan ke atas bukit dilakukan. Ada sekitar 13 orang yang terdiri dari uwaknya, abang, kakak dan tentu sama kami orang tuanya. Anggota termuda waktu itu adalah Azam yang masih berusia 4 tahun. Meski begitu dialah yang paling cepat berjalan seolah tidak ada rasa takut dan letih. Hanya kegembiraan yang terpancar.

Di setengah perjalanan beberapa anggota keluarga memilih berhenti karena tidak kuat. Ya, maklum saja perjalanan ini memang tidak direncanakan lebih dulu. Bagi yang penasaran ingin melihat sumber air terjun melanjutkan perjalanannya. Azam salah satu yang sampai ke puncak, ia mengikuti ayahnya. Walaupun setengah perjanana turun Azam minta di gendong karena letih. Namun keletihan itu sirna kala ia ku perbolehkan mandi di sungai. Tidak tunggu lama, Azam langsung buka baju dan nyebur, mandi di aliran air terjun yang dingin.

Puas mandi kami melanjutkan kembali perjalanan turun bukit. Kegiatana selanjutnya di isi Azam dengan mencari ikan-ikan kecil yang ada disekitar tepi sungai. Sementara yang lain memilih duduk dan beristirahat di bawah pohon sebelum pulang. Perjalanan yang tidak direncanakan itu ternyata berarti bagi Azam, karena meskipun sudah setahun yang lalu dia masih bisa mengingatnya. Jika sesekali melihat foto-foto yang ada di HP ku dia mulai bercerita tentang perjalanan itu.


Dari situ aku berfikir untuk menyisihkan sedikit demi sedikit rejeki yang ada agar kelak dapat mengajaknya lagi jalan-jalan ke tempat yang lain. Semoga kenangan yang ditinggalkan tetap membekas di ingatannya.

Bunda, Lakukan 3 Langkah Mudah Ini Untuk Mengenali Bakat Anak

Selasa, 10 Januari 2017

Mendidik anak menjadi salah satu dari sekian banyak tugas orang tua untuk kehidupannya kelak. Karena seperti yang kita tahu bahwa setiap anak itu dilahirkan dengan bakat dan kemampuannya masing-masing. Jika kita melihat anak orang lain dengan bakat yang luar biasa tentu timbul pertanyaan dihati kita, "Bakat anakku apa ya?" lalu kita akan melihat sang anak dan sedikit banyak pasti ada rasa kecewa jika ternyata anak kita tidak memiliki bakat yang menonjol.

Bunda, sebenarnya setiap anak itu istimewa mereka lahir dengan bakatnya masing-masing tinggal lagi bagaimana kita selaku orang tua mengetahuinya. Jangan sampai ketika anak sudah dewasa, mereka masih mencari jati diri dan keterampilan apa yang dapat ditonjolkan dan berguna untuk masa depannya. Karena itu penting bagi setiap orang tua untuk mengenali lebih jauh lagi tentang diri anak kita. Bunda tidak perlu takut jika ada perbedaan antara anak kita dengan anak lainnya, yakinlah bahwa anak kita tidak kalah hebat dari anak lainnya.

Agar anak dapat yakin menyongsong masa depannya, gali dan asah bakatnya sejak dini. Namun sebelum itu kenali tipe anak kita. Karena menurut Fredrikson Horo, pemerhati pendidikan dari komunitas sahabat anak mengatakan orang tua harus mengetahui bakat yang dimiliki anak sejak mereka berusia empat tahun. Nah, bagaimana cara mengetahuinya?

Masa penting pertumbuhan anak
Masa penting pertumbuhan anak dimulai sejak usia 4-14 tahun. Saat itu mereka mulai menunjukkan bakat alaminya. Namun kebanyakan anak baru mengetahui minat dan bakat mereka saat duduk dibangku SMP, padahal akan lebih baik jika sejak usia empat tahun bakat itu sudah mulai di asah. Manfaatnya pasti agar anak lebih siap menghadapi masa depannya kelak.

Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk mendampingi anak agar ketika bakatnya muncul kita dapat membantunya untuk agar ia lebih fokus terhadap minatnya. Masa ini adalah masa dimana anak sudah dapat berfikir kritis terhadap diri, orang lain serta lingkungannya. Semua itu akan berdampak pada kehidupan dewasanya kelak.

Mengenal tipe kecerdasan anak
Anak yang cerdas bukan hanya yang pintar secara akademis atau Intelligence Quotient namun ada juga yang memiliki kecerdasan majemuk yaitu cerdas IQ dan EQ nya. Ada beberapa contoh kecerdasan majemuk misalnya kecerdasan musikal. Bunda bisa memperhatikan saat anak dengan mudah menghafal lirik lagu yang sedang ia dengar. Atau ketika memegang sebuah alat musik anak dapat dengan mudah memainkannya meskipun masih berantakan namun sudah menunjukkan note lagu. Jika tanda-tanda ini ada pada anak. Kemungkinan besar anak bunda memiliki kecerdasan musikal.

Contoh lain kecerdasan majemuk yaitu seorang anak yang memiliki keterampilan yang berbeda satu dengan laiinya. Misalnya ia piawai memegang kuas lukis dan disamping itu dia juga mudah menyelesaikan soal hitungan. Ini adalah dua bakat yang saling bertolak belakang namun bisa bersambungan dalam diri seorang anak yang multitask. Ciri seperti ini disebut kecerdasan intrapersonal, mereka tidak mudah down dan merupakan pejuang yang gigih.

Ketiga adalah kecerdasan interpesonal, ia berkaitan dengan sikap sosial anak dimasyarakat. Anak dengan kecerdasan ini lebih mudah beradaptasi dengan teman sebaya, adik, atau yang lebih dewasa darinya. Sikapnya terbuka dan mau menerima pendapat orang lain. Bunda bisa mengasahnya dengan menciptakan permainan atau tanya jawab tentang kesehariannya bersama teman atau lingkungannya.

Kecerdasan kinestetik, umumnya orang tua agak kesal dengan anak yang kinestetik karena anak dengan kecerdasan kinestetik tidak bisa diam, cenderung lasak. Banyak orang menyebut mereka anak yang tidak bisa diam. Bunda bisa mengetahui apakah anak bunda memiliki kecerdasan kinestetik dengan melihat geraknya saat melakukan sesuatu misalnya ketika berdoa, menulis, menggambar dan kegiatan lainnya.

Terakhir adalah kecerdasan visual. Mereka bisa mengerti tentang pemecahan sebuah persoalan hanya dengan melihatnya saja. Anak seperti ini cenderung pendiam namun teliti dan jeli dalam penyelesaikan masalah. Ciri anak visual mereka dapat denga mudah mengingat letak atau posisi suatu benda atau daerah meskipun hanya dilihat sekali. Imajinasi mereka juga tinggi sehingga mereka dapat membayangkan sebuah adegan yang direka sendiri.

Libatkan anak dalam berbagai perlombaan yang berkaitan dengan hobbynya
Anak-anak tentu akan suka jika diajak mengikuti sebuah lomba yang sesuai dengan hobbynya. Disini pekerjaan orang tua adalah membuka peluang sebesar-besarnya agar anak dapat mengembangkan hobbynya. Singkirkan ego jika ternyata keinginan orang tua tidak sama dengan hobby atau kesukaan buah hati. Sesuatu yang disukai tentu akan lebih mudah untuk dikerjakan, bukan? Nah, kenapa tidak melibatkan mereka dalam kegiatan yang mereka senangi agar kelak bakat mereka lebih bersinar.



Kenali Bakat Anak Sejak Dini Sebelum Terlambat

Sejatinya anak-anak dilahirkan dengan bakatnya masing-masing, hanya saja banyak orang tua yang tidak mengetahuinya. Bakat anak dapat diturunkan dari gen orang tuanya. Namun ada juga anak yang memang lahir dengan bakat tertentu. Bahkan tidak jarang bakat tersebut sama sekali tidak ada dalam turunan keluarga.

Anak dengan bakat-bakat keren ini mestinya diasah sejak dini agar lebih terarah dan fokus. Ada banyak loh, Bun. Tempat kursus yang bisa mengasah bakat anak kita. Selain itu sekolah TK atau PAUD biasanya juga dilengkapi dengan kunjungan  ke tempat-tempat yang berhubungan dengan skill yang nantinya dapat berkembang. Misalnya disekolah anakku beberapa waktu lalu mengadakan kunjungan ke Vanhollano bakery. Toko kue ini memang sering membuka kelas bikin roti atau cake untuk anak pra sekolah.

Seminggu sebelum kunjungan anak-anak dilatih bagaimana berkomunikasi dengan orang yang baru dikenal. Ya, kan di sana banyak chef dan pegawai toko dan tentunya konsumen Vanhillano yang selalu ramai. Jadi kurang nyaman kan kalau anak-anak yang berjumlah 25 orang itu wara wiri. Jam 08:00 WIB pagi anak-anak berangkat naik mobil sekolah menuju ke Vanhollano. Sampai di sana anak-anak disambut ramah oleh manajer Vanhollanonya. Ada 25 kursi yang memang disesuaikan dengan jumlah anak-anak yang datang.


Setelah pengenalan dan nyanyi-nyanyi bareng. Anak-anak digiring ke ruangan khusus untuk mulai membuat roti. Eh tapi, bukan ngadon dari awal ya, Bun. Anak-anak hanya diajarkan bagaimana nguleni adonan yang sudah jadi. Kemudian di isi dengan dua isian yang berbeda, satu roti isi kelapa dan satunya isi srikaya. Anak-anak antusias banget ngikutin saran chef Indra yang hari itu ditunjuk oleh pihak toko sebagai pemandu.


Masing-masing anak mendapat dua buah adonan, mula-mula tangan diberi tepung terigu supaya ngga lengket. Kemudian di tipisin dengan roller kecil (sumpe rollernya imut banget bikin mupeng). Abis itu isi deh dengan srikaya atau kelapa. Suasana langsung riuh karena tangan anak-anak belum luwes megang adonan. Chef Indra sampe kewalahan diteriakin anak-anak.

"Chef adonanku ngga bisa gepeng"
"Chef tolong isiin....."
"Ibu...ibu..." >> ini sih anak gue yang lebih milih manggil saya ketimbang Chef Indra. hihihi

Acara bebikinan roti berakhir dengan tepung yang berantakan akibat keseringan digaplokin ke tangan. Bahkan beberapa anak jadi mainan tepung dari pada bikin roti. Setelah semua adonan selesai diisi, masing-masing di beri nama supaya kelihatan hasil karya siapa yang paling bagus untuk kemudian dinilai. Sambil menunggu roti selesai dipanggang, anak-anak diaja tour keliling dapur untuk melihat bagaimana proses pembuatan roti dari awal hingga jadi lengkap dengan bahan dasarnya.

Kegiatan seperti ini menurut saya sangat bermanfaat disamping sebagai pelajaran tambahan juga untuk melihat bakat anak. Walaupun hampir semua anak antusias sekali melihat proses dan mengikuti kelas bake tersebut namun tidak semua memiliki bakat di dapur loh. Dan kunjungan yang hanya sekali ini belum bisa menentukan kalau anak kita ada bakat jadi chef. Ini hanya awal saja, namun jika bunda sudah melihat anak bunda memiliki bakat atau keterampilan khusus meskipun masih samar-samar jangan dibiarkan ya, Bun. Cobalah sesering mungkin libatkan anak dalam kegiatan yang disukainya tersebut supaya bakatnya lebih terlihat dan bersinar.



Cara Membersihkan dan Merawat Mainan Anak

Senin, 05 September 2016

Cara membersihkan dan merawat mainan anak - Sebenarnya tidaklah sulit asal dilakukan dengan senang hati. Ya, iyalah bunda. Segala sesuatu jika dilakukan dengan senang hati mudah-mudahan hasilnya baik. Begitu juga dengan merawat dan membersihkan mainan anak.

Kenapa mainan anak perlu dibersihkan?
  1. Bayi atau anak-anak daya tahan tubuhnya rentan sehingga dia perlu lingkungan yang bersih dan bebas kuman.
  2. Daya tahan tubuh yang belum sempurna menyebabkan anak mudah terserang penyakit.
  3. Anak menyukai mainan dan kadang tidak perduli apakah mainan itu bersih atau kotor.
  4. Mainan yang bersih membantu anak terhindar dari penyakit seperti diare, gatal karena kuman dll.
  5. Mainan yang bersih tentunya menyenangkan bagi anak dan orang tuanya. 

Bagaimana cara membersihkan mainan anak?

  1. Mudah saja bunda. Campurkan satu sendok makan cuka, sabun cair mandi bayi dengan air secukupnya. Masukkan dalam botol semprot. 
  2. Semprot pada mainan bayi atau anak yang terbuat dari bahan plastik, silikon dan lain-lain asalkan bukan yang berbahan bulu. 
  3. Setelah di semprot gosok mainan dengan kain lap setengah basah. 
  4. Untuk sudut-sudutnya bunda bisa menggunakan brush gigi bekas agar mainan bersih seluruhnya.

Bunda juga bisa mengajak anak untuk ikut membersihkan mainannya. Kegiatan ini akan membuat anak mengerti bahwa menjaga mainannya tetap bersih adalah satu kewajiban dan tanggungjawabnya. Sambil bermain bunda bisa mengajarkan pada anak tentang makna kebersihan.

Untuk anak yang masih berusia 0 - 3 tahun mungkin masih sulit untuk menjelaskan apa itu kebersihan. Namun untuk anak berusia di atas itu sudah boleh kok diajarkan tentang kebersihan. Baik kebersihan dirinya maupun maianannya. Seperti Azamku, dulu kalau habis main selalu saja mainannya diberantakin dan ngga mau ngerapihin. Hasilnya mainan banyak yang rusak dan kotor.

Satu hari aku masukkan semua mainannya dalam kardus besar dan bilang ke Azam kalau mainannya mau aku buang. Eh dia sibuk ngambilin mainan favoritnya. Nah, ketika itulah aku bilang mainannya boleh di masukan lagi semua ke dalam rumah asal bersih. Abis itu jadilah dia semangat membersihkan mainannya, sambil main air tentunya. Karena mainan yang rata-rata berbahan plastik dan sejenisnya dimasukkan dalam air.

Bunda juga bisa kok melakukan hal itu asal jangan pakai emosi ya. Tetep kaleum karena tujuannya mau mendidik anak agar mau membersihkan dan merawat mainannya sendiri.