Tingkatkan Kecerdasan Emosional Anak Dengan Permainan Tradisional

Selasa, 16 Januari 2018
Permainan tradisional kini semakin ditinggalkan tidak hanya di kota tapi juga hampir di pelosok desa. Pesona gawai memang sangat sulit dihindari dengan segala fitur permainan dan berbagai aplikasi sosial medianya membuat anak-anak terbuai. Sulitnya mengalihkan perhatian dari gawai ini banyak membuat orang tua pusing dengan tingkah pola kids jaman now ini. Jika dulu orang tua berteriak-teriak menyuruh anaknya pulang kini orang tua berteriak menyuruh anaknya bermain diluar.

Pe er bagi orang tua zaman now semakin kompleks mengingat bahaya gawai semakin memprihatinkan. Sebenarnya orang tua bisa mengalihkan anak-anak dari gawai dengan aktif mengajaknya bermain keluar rumah. Jika dulu anak-anak akan aman bermain bersama teman kini tidak bisa dipungkiri bahaya diluar rumah juga tidak kalah mengerikannya. Jadi perlu ditemani. 

Untuk membuat suasana bermain semain seru ibu bisa berkolaborasi dengan orang tua lain untuk mengajak anak bermain permainan tradisional. Meskipun terlihat seperti jaman old namun permainan tradisional memberi banyak manfaat. Apa saja jenis permainan yang bisa meningkatkan kecerdasan emosional pada anak. Simak yuk, Bu.

permainan tradisional
google
Main Engklek/taplak
Permainan ini kelihatannya sederhana hanya melompat-lompat saja namun nyatanya tidak seperti itu. Engklek berasal dari bahasa Jawa. Jenis permainan ini dapat meningkatkan motorik dan kekuatan fisik anak. Ketika melompat dia akan belajar tentang keseimbangan dan ketelitian saat melempar batu. Gerakan kaki dan tangan akan membuat tubuhnya bergerak aktif dan berkeringat. Komunikasi aktif dengan temanpun dapat terjalin dua arah.

permainan tradisional
google
Lompat tali
Seperti engklek, lompat tali adalah permainan fisik dimana anak akan melompat melewati tali yang di pegang oleh dua orang temannya. Permainan ini mengajarkan anak untuk teliti mengenai tinggi lompatan dengan batas tali. Hukum fisika sederhana dibutuhkan agar salah satu anggota tubuh tidak mengenai tali.

permainan tradisional
google
Congklak
Satu masa dulu permainan coklak sangat digemari anak-anak. Permainan yang melibatkan dua orang ini terlihat sederhana namun membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Ilmu matematika diperlukan untuk menghitung jumlah biji coklak. Selain itu motorik tangan anak akan terlatih dengan caranya meletakkan satu persatu biji congklak dalam setiap lumbung.

permainan tradisional
google
Patok Lele
Terlihat berbahaya memang tapi seru. Kemampuan menangkap anak lele dapat meningkatkan konsentrasi mata. Karena anak lele harus ditangkap saat dipukul oleh lawan mainnya. Permainan ini bisa dilakukan beramai-ramai agar lebih semarak. Selain itu kemampuang berhitung juga diperlukan karena masing-masing tim harus menghitung dan mengingat jumlah skor yang didapat.

permainan tradisional
google
Bermain bola bekel
Permainan ini menggunakan bola bekel dan kulit kerang sebagai alatnya. Bola akan dilambungkan kemudian secara bersamaan tangan akan mengambil kerang. Begitu seterusnya dengan hitungan dan aturan yang bisa disepakati bersama karena permainan ini dimainkan beramai-ramai hingga 5-6 orang.

Beberapa jenis mainan tradisional lainnya sebenarnya masih banyak. Lima permainan di atas hanya contoh bahwa permainan jaman old tidak kalah seru dan menguji intelegensi kita. Selain itu anak-anak juga diajarkan untuk bertoleransi, berkompetisi sekaligus menambah teman real. Artinya teman yang di dapat tidak semu. 

Jadi permainan tradisional apa sajakah yang masih kamu mainkan hingga saat ini. Share disini yuk.
Post Comment
Posting Komentar