Azamsyah Belajar

Featured Posts Slider

Benarkah Hujan Yang Tidak Merata Menyebabkan Jumlah Air Berkurang?

Senin, 10 September 2018
Assalamualikum...

Ketemu lagi di tulisan Saya yang berikutnya. Kali ini kita membahas tentang fakta unik hujan dan air yuk. Eh kenapa harus ada hujan dan air? bukannya hujan itu memang air? Iya, tapi sadarkah kalian kalau seringkali ketika hujan turun dengan lebat secara berterusan bisa menyebabkan banjir. Orang-orang sering menganggap jumlah air dibumi akan bertambah karena hujan turun terus. Padahal ngga loh. 

Sebelum lanjutin obrolan di atas, kita bahas soal proses turunnya hujan dulu ya.

air hujan
pixabay




Proses terjadinya hujan diawali dengan proses penguapan air di daratan dan di lautan. Lautan menempati 71% luas bumi atau sekitar 361 juta km2. Lalu sisanya adalah daratan. yaitu 149 km2. Sampai sini udah kebayang belum bahwa air dibumi ini buaannyaakkkk banget.


Karena luas lautan di bumi lebih besar daripada luas daratan jadi jumlah air laut yang menguap tentu lebih besar.

Penguapan air yang terjadi di lautan mencapai 320.000 km3. Sedangkan di daratan sebanyak 60.000 km3. Partikel-partikel air tersebut terbang tinggi terbawa angin, lalu pada suhu tertentu akan turun ke permukaan bumi sebagai hujan, salju dan embun.

Ajaibnya, jumlah hujan yang turun di darat lebih banyak daripada di laut. Setiap tahun air yang turun ke bumi sebanyak 96.000 km3. Dan air yang menguap hanya 60.000 km3 saja. Dan jumlah air hujan yang turun ke lautan lebih sedikit daripada yang menguap. Pening ngga Teman? ngga kan ya..:D

kelebihan air di daratan kira-kira 36.000 km3 ini akan kembali  lagi ke laut setelah ia melakukan tugas-tugasnya. Misalnya: 

  1. Air berfungsi untuk menyuburkan tanah.
  2. Air untuk kita minum.
  3. Air untuk tumbuhan dan hewan.
  4. Air untuk mengairi sawah ladang.
  5. Air juga melembabkan daerah-daerah yang kering seperti Afrika.
Dan lain-lain.. Hayooo apa lagi nih fungsi air, tambahin ya Teman...

Setelah air melakukan semua tugasnya dan kelar ia akan kembali ke lautan dan daratan akan kembali seperti semula. Maksudnya jumlah airnya tetap aja segitu. Begitulah seterusnya. Fenomena air ini merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah yang harus kita syukuri.

Dan tugas kita menjaga alam agar tidak terjadi banjir. Banjir akan membuat daratan kesulitan untuk memproses air ini. Kalian tahu apa menyebab banjir? yup, banjir bisa terjadi karena pohon ditebang sembarangan, sampah dibuang sembarangan dan drainase semakin menyempit. Yuk jaga bumi, karena bumi ini cuma satu loh.

pixabay

Terakhir Rasulullah bersabda:

"Tidak ada tahun yang hujannya lebih banyak dari tahun lainnya tetapi Allah hanya membagi-bagikannya"

Fakta Unik Gunung Sebagai Pasak Bumi

Minggu, 09 September 2018
Assalamualaikum..

Wah sudah lama sekali Azam tidak bercerita disini ya. Teman-teman apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia selalu.

Kali ini Saya mau cerita soal Gunung. Yup, karena sudah kelas 1 SD jadi mapelnya nambah, sebelumnya waktu di TK kan seringnya menggambar, mewarnai, baca iqro. Ada juga belajar baca tulis tapi sedikit. Pas SD tetiba seringnya nulis terus. Tangan Saya pegel sodara-sodara. Kalian tahu ngga kalau Saya ini kidal. Jadi sebenarnya Saya ngga terlalu senang nulis. Cepet capek.

Well, biarpun susah tapi Saya ngga mau melihat ini sebagai kesusahan tapi jalan menuju kesuksesan. Amin.. Do'a in ya Teman.

Oke deh kali ini Saya mau cerita soal judul kita, Fakta Unik Gunung Sebagai Pasak Bumi. Cerita ini Saya dapat dari buku 101 fakta unik. Seru loh buku ini. Kalau kalian ngga keberatan Saya akan cerita satu-satu tentang apa aja yang dibahas dalam buku ini. Semoga ngga males. :D

Selama ini kita tahu kalau gunung itu bentuknya tinggi menjulang. Bahkan di Indonesia sendiri ada gunung yang tinggi banget. Seperti Semeru, Slamet dan Salak. Bukan hanya bentuknya yang tinggi tapi gunung memiliki fungsi yang penting loh. Misalnya:


fakta unik gunung
pixabay

  1. Sebagai penyimpan air
  2. Sumber abu vulkanik yang menyuburkan tanah.
  3. Sumber material yang bermanfaat bagi manusia.
  4. Sebagai tempat untuk para pendaki gunung
  5. dan tentuya sebagai objek wisata yang menarik

Banyak gunung di Indonesia yang sering jadi tujuan para pendaki. Seperti Rinjani, Bromo dan Sibayak. Gunung ini sering menjadi tempat tujuan bagi pendaki new bie atau pemula. Sebelum mereka ke gunung yang lebih tinggi yang medannya lebih menantang.

Nah ternyata selain beberapa manfaat di atas para ilmuwan juga menemukan fungsi gunung yang tidak kalah penting loh. Yaitu sebagai pasak bumi atau tiang pancang bumi.

Menurut hasil penelitian, akar gunung yang berada di dalam tanah jauh lebih panjang daripada bagian yang menyembul di permuakaan tanah. Jadi misalnya Gunung Rinjani yang memiliki ketinggian sekitar lebih kurang 3.726m maka akar gunungnya bisa dua kali lipat dari itu. Masya Alloh banget ya.

Akar gunung itu menancap di bumi dengan kuat sehingga meredam guncangan-guncangan yang terjadi akibat pergeseran lempengan-lempengan di bawah tanah.

Oh satu lagi nih pengetahuan baru yang Saya dapat ternyata bumi itu menebal di sepanjang garis khatulistiwa dan memipih di bagian kutubnya. Akibatnya bentuk bumi menjadi sedikit lonjong. Bentuk bumi yang tidak sepenuhnya bulat ini menimbulkan guncangan-guncangan ketika bumi berputar pada porosnya.

Berjasa banget kan gunung itu Teman. Karena gunung ini ibarat paku-paku raksasa yang meredam guncangan itu sehingga rotasi bumi relatif stabil. Bahkan, sampai-sampai kita tidak merasakan jika bumi yang kita pijak ini sebenarnya berputar. Keren kan...

Nah bagaimana kalau gunung meletus? Beberapa tahun ini Indonesia kerap terjadi bencana gunung meletus. Karena di negara kita memang masih banyak gunung aktif jadi wajar jika suatu saat gunung itu akan mengeluarkan isinya. 

Beberapa gunung yang sudah meletus yaitu Gunung Sinabung, Gunung Agung, Gunung Merapi, Gunung Tambora. Teman, kalau kalian tahu tolong tambahin gunung apa lagi yang sudah meletus ya. :)

Sebagai penutup, ini ada hadits dari Tirmidzi tentang gunung.

"Ketika Allah menciptakan bumi, bumi itu berguncang. Maka Allah memancangnya dengan gunung"
(HR. Tirmidzi)

Menatap Keindahan Pulau Pagang Dari Pantai Carlos

Kamis, 19 Juli 2018
 
Pantai di Sumatera Barat

Menatap Keindahan Pulau Pagang Dari Pantai Carlos - Sumatera Barat memang tidak lokek dengan destinasi wisata alamnya yang beragam. Sekilas Saya sempat berfikir bahwa jika Alloh menciptakan Bandung ketika tersenyum, maka SumBar diciptakan Alloh ketika gembira. Sebab hampir setiap sudut SumBar bisa dinikmati keindahannya. Bukan hanya pemandangan alam dengan gugusan bukit barisan yang bisa kalian nikmati meskipun sedang berada di kota. Udara di SumBar favorite sekali bagi Saya. Sejuk segar.....

Banyak sekali destinasi wisata yang jaraknya berdekatan dari satu kecamatan ke kecamatan lainnya. Setelah Saya terbengong-bengong melihat curahan Air Terjun Lembah Anai yang berada tepat dipinggir jalan raya. Saya disuguhkan dengan pemandangan Danau Maninjau dari atas Puncak Lawang.

Semakin ke selatan keindahan SumBar tidak pupus malah semakin cantik. Pantai-pantai yang indah dengan pulau-pulau diseberangnya membuat Saya tak berhenti memuji kekuasaan Alloh. Salah satu pantai yang kami kunjungi ketika berwisata ke sana adalah pantai Carlos. Dengan Pulau Pagang di seberangnya membuat wisatawan tak surut datang ke sini.

sumatera barat

Ketika sampai ke pantai Carlos suasana sudah malam, lewat magrib kalau tidak salah. Deburan ombak langsung menyambut kami jadi meskipun gelap Saya bisa menduga bahwa penginapan ini tepat berada dibibir pantai. Sayangnya ketika sampai kamar hanya tinggal satu sementara kami datang berlima. Saya, suami, dua anak dan satu keponakan. Dan gawatnya lagi kamar penginapan ini kecil jadi tidak bisa ditinggali berlima. Akhirnya ayah ambil keputusan bobok di dalam mobil. Duh, kasihan ayah :)

Rencana menginap dua malam segera Kami pangkas jadi satu malam saja karena besoknya tidak ada tanda-tanda kamar kosong. Bahkan menurut penjaga penginapan para wisatawan asing banyak yang sudah tinggal di penginapan itu selama berbulan-bulan. Ada yang sudah setahun ngga pulang ke negaranya malah. Bingung juga. Ini doyan apa kehabisan uang :D

Meskipun melewati malam yang horor sebab atap penginapan ada yang terbuka satu petak suasana kamar mandir yang banyak pup tikus dan lantai kamar yang berpasir tapi pas dimintai sapu malah ngga ada, kata pegawai penginapan begitu.

pantai di sumatera barat

Besoknya tidak mengurangi kesenangan kami bermain dipantai. Pagi sekali ketika ombak masih naik sehingga jaraknya dekat sekali dengan pantai kami bermain ditepiannya. Yang paling senang tentu saja Azam. Dan memang harapan kami sih begitu. Perjalanan ini untuknya. Bisa dibilang ini kali pertama ia bermain air yang asli dari alam. Biasa selama ini cuma main ke kolam berenang aja. Jadi rasa air yang asin benar-benar membuatnya kaget.

"Ibu... airnya ada garamnya" Pekiknya heran. 
"Iya ini memang air garam" Kata Saya, kemudian menerangkan serba sederhana bahwa air di dunia ini ada dua. Tawar dan asin. Tawar contohnya air sungai, sumur dll. Asin itu asalnya dari laut. Tapi kelihatannya Dia tidak perduli. Azam lebih takjub melihat para kumpulan bule yang siap-siap mau nyebrang ke Pulau Pagang.

Kulit mereka putih, rambut pirang, postur tubuh yang tinggi dan mata yang biru membuat Azam merasa orang-orang ini berbeda dari yang biasa Dia temui. Eh, ndilalah satu dari Mas Bule ini memandang ke arahnya dan melempar senyum. Kontan Azam salting dan ngumpet dibalik tubuh saya. Kami saling senyum.

Sebenarnya Saya ingin sekali menyebrang namun kondisi tubuh Saya saat itu tidak memungkinkan. Ya, Saya sedang hamil 7 bulan. Perut endut Saya sudah sangat kelihatan dan tenaga harus dihemat sebab perjalanan liburan ini masih dua hari lagi. Lagipula Suami tidak mengijinkan, alasannya pamali. Pagang jarang didatangi orang. Pulau itu hanya ada penghuninya ketika orang datang kesana. Sementara penghuni tetapnya tidak ada. Jadi otomatis rawan oleh mahluk yang tidak kasat mata.

sumatera barat

Walaupun begitu rasanya tidak mengurangi kegembiraan kami berjemur di pantai. Apalagi Azam, Dia benar-benar menikmati quality time bersama ayah. Jarang moment seperti ini datang. Ayah mengajarkan Azam berenang di pantai. Azamnya jejeritan aja, hebohlah pokoknya. Selesai berenang mereka duduk-duduk dan membiarkan setengah tubuh terendam air. 

Saya yang malas berbasah-basahan memilih untuk menyusuri pantai tanpa alas kaki. Pasir di Pantai Carlos cukup halus sehingga tidak melukai kaki. Banyak cangkang binatang laut yang berserak di tepian pantai. Iseng Saya memungutinya meskipun tidak ada niat untuk membawanya pulang. Saya seperti memunguti kembali kenangan-kenangan yang pernah terjadi di kehidupan Saya. Bahwa dulu Saya pernah menyusuri pantai seperti ini tapi di negara berbeda dengan orang yang berbeda pula. Saya masih single ketika itu.

Pulang dari Carlos masing-masing kami menyimpan kenangan sendiri-sendiri tapi Alhamdulillah semuanya happy. Terutama Azam. "Bu, kapan kita kesini lagi?"

Pentingnya Melewati Hari Bersama Ayah

Sabtu, 14 April 2018

Ada masa bagi anak-anak untuk bermain bersama ayahnya. Kegiatan bermain ini bisa dilakukan di saat liburan atau weekend. Ntah itu anak perempuan ataupun laki-laki mereka memiliki figur dan bayangan jelas tentang ayah mereka. Bermain bersama ini akan menjalin rasa memiliki antara ayah dan anak. Begitupulah dengan Azam, anak lelakiku ini bisa dikatakan setiap hari bersamaku, ibunya. Jarang ada waktu bersama ayahnya. Alasan yang sangat umum, sibuk. Yah, begitulah.

Sebagai ibu aku tidak ingin membiarkan hal ini terjadi berterusan. Azam harus dekat dengan ayahnya selaiknya dia dekat denganku. Bukannya ingin curi-curi agar ibunya bisa menikmati moment me time ya... yah ada sih sikit-sikit ke arah itu. Namun yang paling penting adalah agar tercipta rasa dekat dan memiliki antara Azam dan ayahnya, itu yang menjadi alasan utama. Tidak sulit memang, apalagi urusan bujuk membujuk asal tepat waktunya pasti mempan. hehehhehe sapa dulu ibunya.

Ada saja kegiatan yang dikerjakan ayah disela waktu senggangnya. Azam ikut mendampingi. Misalnya bermain cajon. Ibu-ibu tau apa itu cajon. Penampakannya seperti ini.



Kotak musik yang di gebuk pake tangan hingga menciptakan nada seperti drum akustik. Wuiihh ayah kalau udah main ini, lupa waktu deh. Azamnya juga suka, secara ayah ngegebuk cajon dibarengi dengan musik anak yang diputar lewat youtube dan suaranya dikeluarkan lewat speaker yang kenceng banget. Udah bener-bener kayak konser deh. 

Mainan lain yang suka barengan itu bongkar-bongkar lemari yang berisi alat pertukangan ayah. Ini sama menyenangkannya dengan gebuk cajon. Ayah akan mengenalkan Azam dengan berbagai benda-benda pertukangan mulai dari obeng, meteran, paku, segala jenis baut, tang, penokok atau hammer dan lain-lain. 

Abis itu ada aja benda yang akan di oprek sebagai bahan latihan. Seneng deh liat mereka akur gitu. Setidaknya ibu punya waktu luang untuk me time. haduuh ketauan aslinya. 

Kadang kami sebagai orang tua juga mengajak Azam ngemall. Cuci mata liat barang-barang yang dipajang di mall abis itu makan, trus ngajak Azam main di tempat permainan anak. Nah.. betah deh kalo udah ke sini. Segala mainan semua pengen dicoba. Dan ngga kerasa hari sudah sore. Saatnya untuk pulang. 

Menyediakan waktu ayah untuk anak itu tidaklah sulit asal ada kemauan pasti Allah ciptakan jalannya. Dari kegiatan bermain itu akan menjadi kenangan manis untuk anak dan akan dia bawa hingga sampai dewasa nanti. Amin.

Menikmati Sore di Danau Singkarak, Pesona Sumatera Barat

Rabu, 11 April 2018

Menikmati Sore di Danau Singkarak, Pesona Sumatera Barat -  Perjalanan ke Danau Singkarak sedikit mengalami debat pepesan kosong karena ketika itu suami bolak-balik nanya ke Singkarak atau Maninjau. Seperti yang kita tahu, SumBar memiliki dua danau yang sama-sama eksotis yaitu Danau Maninjau dan Danau Singkarak. Keduanya ternyata memiliki ciri yang berbeda ketika dilihat dari dekat.

Danau Maninjau sudah pernah Kami datangi ketika mengunjungi SumBar tahun 2016 yang lalu dimana kala itu hujan turun rintik-rintik #eh apasih? kala itu sebelum menuju ke lokasi Kami lebih dulu menikmati panoramanya dari atas Puncak Lawang. Danau maninjau yang tenang dan diselimuti kabut benar-benar bikin kagum siapapun yang memandang. Kuasa Illahi yang menyajikan pemandangan indah dan gratis. 

Danau Singkarak tidak dapat dilihat dari atas puncak, sebab lokasinya jauh ke arah Padang. So, jika ingin ke Singkarak kalian akan benar-benar keluar dari Bukit Tinggi dan menyusuri jalanan dengan pemandangan sawah di kiri kanan. Danau Singkarang memiliki luas yang lebih besar dari Maninjau namun sama-sama penghasil ikan sungai yang selalu dijumpai di pasar tradisional. Salah satu ikan yang terkenal dari danau ini adalah ikan pantau. Cerita ikan pantau kita bahas di postingan selanjutnya ya.

Jadi ketika sampai ke Singkarak hari sudah menjelang senja, bukan tanpa alasan kami memilih moment senja ke tempat ini. Yup, apa lagi kalau bukan karena sunsetnya. Memandang matahari tenggelam dari danau benar-benar sesuatu yang indah. Secara memandang sunset dari gunung sudah lama sekali tidak Saya lalukan. Bahkan belum pernah. Loh?


Sedikit kisah mengenai Danau Sinkarak 

Danau ini memiliki luas sekitar lebih kurang 107,8 Km2 dan merupakan danau terluas ke-2 di Sumatera. Danau ini merupakan hulu Batang Ombilin. Sebagian air danau in dialirkan melalui terowongan yang menembus Bukit Barisan ke Batang Anai untuk menggerakkan generator PLTA Singkarak yang berada di dekat Lubuk Alung.  

Berbeda dengan Maninjau yang terbentuk akibat dari letusan gunung api pada satu ketika dulu. Danau Singkarak terbentuk karena adanya proses tektonik. Danau ini merupakan bagian dari Cekungan Singkarak - Solok yang termasuk di antara segmen dari Sesar Sumatera. Cekungan dari danau ini terbentuk karena tanah disekitarnya ambles aktibat adanya aktivitas pergerakan Sesar Sumatera. Cekungan besar ini terbendung oleh material vulkanik dari letusan gunung api. Akibat pembendungan materal vulkanik ini terbentuklah Danau Maninjau di satu bagian dan Danau Singkarak di bagian lainnya.

Apa yang bisa Kamu nikmati di Danau Singkarak

Secara garis besar Danau Singkarak sama dengan danau atau wisata air lainnya, hanya ada air dan air seluas mata memandang. Namun pemerintah daerah yang bekerja sama dengan para penduduk telah membuat tebing batu setinggin pinggang orang dewasa untuk tempat duduk dan bersantai menikmati deburan air danau yang senantiasa menghantam.

Tidak banyak yang bisa Kami nikmati selain menanti sunset, namun jika Kalian ingin menginap di sekitar danau ada hotel untuk menginap dan ada sedikit pasir untuk anak bermain. Ada bagian yang terbuka selain tembok yang Saya sebutkan tadi.

Yang menarik adalah jalan lintas Danau Sinkarak selalu dijadikan lintasan lomba sepeda loh, Di sini kalau ada pertandingan balap sepeda selalu semarak karena antusias penduduk baik dari SumBar maupun luar daerah yang mengikuti perlombaan ini. Karena pesertanya yang banyak hadiahnya juga tidak tanggung-tanggung. Menurut penduduk sekitar hadiah untuk lomba balap sepeda misalnya motor, uang, sepeda dll yang harganya lumayan. 


Perbaikan untuk menarik wisatawan ke Danau Singkarak

Mungkin karena tempatnya yang jauh jadi sentuhan pembangunan lokasi wisata di rasa masih perlu perbaikan terutama untuk wahana bermain. Selain itu jika di bangun spot dengan view Danau Singkarak yang instagram-able mungkin akan lebih menarik wisatawan ke lokasi ini. Sebab ketika datang ke sini tidak banyak orang yang berkunjung karena mungkin tidak ada spot yang spesial untuk di foto. Berbeda dengan lokasi wisata lainnya di SumBar seperti Lezatta, Lembah Harau dll yang lebih banyak dikunjungi.

sumber sejarah Danau Singkarak: Wikipedia


Sejarah Ngarai Sianok, Panorama Dulu dan Kini

Kamis, 05 April 2018
ngarai sianok
google
 Sejarah ngarai sianok, panorama dulu dan kini - Mengunjungi Ngarai Sianok bukanlah satu dari agenda kami ketika datang ke SumBar. Bisa dibilang ini semacam kebetulan karena tujuan utama sebenarnya ke Goa Jepang. Namun karena tangga menuju Goa Jepang seperti Tembok Besar di China dan pastinya bikin ngos-ngosan.

Nah, Ngarai Sianok ini tepat berada dibelakang Goa Jepang. Berupa aliran sungai yang sayangnya tidak terlalu jernih dan sangat dangkal. Itulah kira-kira yang terlintas dipikiran saya ketika pertama kali datang ke tempat ini. Satu hal yang bikin menakjubkan adalah pemandangan disekitar ngarai benar-benar indah. Tebing ngarai menghujam hampir dalam posisi tepat 100 derajat. Tegak mengelilingi ngarai.

Penasaran dengan Ngarai ini sambil momong bocah saya pun googling tentang tempat wisata yang sebagian besar didatangi oleh warga setempat. Ada beberapa pondokan untuk kita beristirahat dan kedai makan sederhana. Makanan yang disajikan sebagian besar adalah cemilan dan makanan pokok tradisional. Lalu apa yang membuat Ngarai Sianok menjadi istimewa sejak jaman Belanda dulu?  Berikut sejarah Ngarai Sianok yang harus kamu tahu!

Sejarah Ngarai Sianok

sejarah ngarai sianok

Sejarah Ngarai Sianok, panorama dulu dan kini - Ngarai sianok adalah lembah curam yang hampir seperti jurang, terletak di perbatasan kota Bukit Tinggi kecamatan Koto, kabupaten Agam, Sumatera Barat. Lembah yang memanjang dan berkelok ini merupakan gari batas dari selatan ngarai Koto Gadang sampai ke nagari Sianok Anam Suku dan berakhir di kecamatan Palupuh.

Kedalaman Ngarai Sianok jika diukur dari dinding tebing hingga ke sungai dalamnya sekitar 100 m dan membentang sepanjang 15 km dengan lebar sekitar 200 m. Ngarai Sianok sendiri merupakan bagian dari patahan yang memisahkan pulau Sumatera menjadi dua bagian memanjang. Warga sekitar menyebutnya patahan semangko. Patahan ini membentuk dinding yang curam bahkan tegak lurus membentuk lembah yang hijau.

Kondisi Ngarai yang unik ini ternyata hasil dari gerakan turun kulit bumi yang dialiri sungai. Dalam bahasa Minangkabau sungai ini disebut Batang Sianok artinya air yang jernih. Dahulu bisa jadi Batang Sianok ini memiliki air yang jernih namun ketika kami datang kondisi air keruh dan dangkal. Ketinggiannya hanya sekitar 30m dari dasar sungai. Namun tetap saja anak-anak antusias bermain apalagi ketika kami datang ada anak penduduk setempat yang sedang mandi. Jadi seru deh.

Di zaman kolonial Belanda jurang ini disebut sebagai karbouwengat atau dalam bahasa setempat disebut kerbau sanget. Ini juga tidak lepas dari sejarahnya dimana pada zaman dulu tempat ini dijadikan kawanan kerbau liar untuk mencari makan dan mandi.

Panorama Ngarai Sianok

ngarai sianok

Sejarah Ngarai Sianok, panorama dulu dan kini - Seperti tempat wisata lainnya yang memiliki sejarah panjang, Ngarai Sianok juga menyajikan panorama yang indah. Salah satu daya tarik sekaligus memiliki unsur magis adalah dinding tebing yang sumpah bikin deg-deg-an. Takut runtuh bo. Kalian bisa bayangin dinding tebing yang tegak menjulang sepanjang ngarai sekitar lebih kurang 15 km dari ujung ke ujung. 

Keamanan untuk berwisata disini sih terbilang standar aja ya. Mungkin karena aliran sungai yang tidak begitu desar sehingga kekhawatiran hanyut di sungai tidak terpikirkan. Yang pasti jika kalian membawa anak kecil ke sini, berarti urusan keamanan kudu dijaga masing-masing.

Ngarai Sianok meskipun sudah sangat lama menjadi objek wisata nampaknya belum kehilangan daya tarik dari kunjungan wisatawan. Terbukti meskipun bukan waktu berlibur Ngarai Sianok tetap masih ramai dikunjungi khususnya wisatawan lokal. 

Harapannya semoga kedepan Ngarai Sianok mengalami perbaikan khususnya transportasi, keamanan dan kebersihan lingkungannya. Untuk mencapai itu semua dibutuhkan kerjasama semua pihak baik pemerintah, pengelola, pedagang dan wisatawan untuk lebih menjaga kebersihan supaya nyaman untuk semuanya.